Article Archive For Month : Januari 2014

Tawar menawar dalam jual beli itu wajar, semua orang pasti sepakat dengan anggapan seperti itu. Namun, keliatannya tidak semua orang berpandangan sama dalam menyikapi usaha tawar menawar tersebut. Soalnya, saat posisi sebagai penjual harga yang dipatok seolah-olah sudah tidak mau ditawar lagi atau dikurangi. Dan nyatanya saat ditawar pertama kali, jawabannya pasti "harganya sudah pas". Beda lagi kalau posisi pindah jadi pembeli, pasti nawar. minta nego, lah.. pasnya berapa, lah.. kurangin dikit, lah.. dan macem-macem. 
 
Hal ini juga aku alami ketika aku berusaha menjual hape (baru) saya, maksudnya masih bagus di dua toko online yang sudah branded. Baru dua jam aku pasang iklannya, sudah ada yang nawar. Selang beberapa jam kemudian, yang nawar tambah banyak lagi, aku sampai bingung juga ngeladeninya, karena mesti menghafal satu-persatu obrolan dengan nomor-nomor asing yang berbeda. Sudah aku pasang harga dengan nego tipis, malah ditebelin. Rata-rata semuanya seperti itu, hingga akhirnya kesepakatan tidak terjadi. 
 
Di atas baru soal kesepakatan harga, yang ini ada lagi, yaitu masalah kesepakatan waktu ketemuan dilaksanakan, mengingat dari awal aku pasang iklan sudah minta face to face dengan orang yang mau beli. Hal ini sebelumnya berawal dari kebingungan yang aku alami terkait transaksi yang nggak jadi-jadi karena tersandung masalah kesepakatan harga. Aku pun langsung searching di google dengan menyeret satu pertanyaan, sebenarnya berapaan, sih.. harga seken hapeku yang masih bagus ini? Setelah dapat informasi tentang harga seken hapeku itu, ternyata harga yang aku pasang di toko online memang ketinggian. 
 
Maka aku pun langsung edit harga sesuai info yang barusan aku dapat. Melihat harga yang diedit tersebut, aku jadi bertanya-tanya,, masak iya, sih nominalnya sedikit begini? Namun, akhirnya saya merelakannya saja. Lalu aku pun pasang harga baru itu without nego. 
 
Penawar pertama baru merespon dua jam kemudian, dan tetap saja meski aku kasih harga sekennya sebagaimana di pasaran, penawar pertama tersebut tetap menego, negonya tebel juga lagi. Dan begitupun dengan penawar selanjutnya, sehingga kesepakatan harga tidak terjadi lagi. 
 
 
Mereka berdalih jika hape seken aku itu harganya memang segitu, semurah itu. Tapi aku pikir, ya tergantung.. masak hape yang masih bagus gini dengan kelengkapan yang masih orisinil dari tokonya dibanderol semurah itu, dibanderol setengahnya dari harga baru? padahal aku sendiri sudah cari tahu kalau hape seken aku harganya tidak semurah itu juga. Jelas saja akupun tidak mengindahkan tawaran dengan harga yang terlampau sedikit tersebut. 
 
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDEmjxlwr2tzX2z_YYhE5i061Um3iDHupuX8oy-V9dLa0EK50APvri9DZNBoD9H3RgmPbC_SSpef_AVcRwZYIp2xW92yANiohKZxIBW7EFPPKLLNtu3f4pecK6Jfhsk7NSPD4degEKMWI/s1600/IMG01142-20140127-1831.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDEmjxlwr2tzX2z_YYhE5i061Um3iDHupuX8oy-V9dLa0EK50APvri9DZNBoD9H3RgmPbC_SSpef_AVcRwZYIp2xW92yANiohKZxIBW7EFPPKLLNtu3f4pecK6Jfhsk7NSPD4degEKMWI/s1600/IMG01142-20140127-1831.jpg" width="200" /></a></div>
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tawaran itu datang lagi dan ia sepakat dengan harga yang aku banderol. Lalu beralih lah obrolan kita pada kesepakatan waktu bertemu. Dia meminta ketemuan besok malam (hari saat posting ini dibuat), tapi aku bilang nggak bisa dan memintanya siang saja atau sore selepas pulang kerja. Namun ia tidak bisa juga, bisanya malam. Dan akhirnya setelah balasan terakhir dari saya terkirim, obrolan via sms tersebut tidak berlanjut lagi, dan menandakan bahwa kesepakatan jual beli tidak terjadi. 
Sampai postingan <a href="http://apaygkupunya.blogspot.com/2014/01/hape-masih-bagus-dibanderol-murah.html" target="_blank">Hape Masih Bagus Dibanderol Murah</a> ini dibuat, setelah penawar terakhir tadi malam tidak ada lagi yang menawar. Dan hape seken aku ini masih belum terjual juga. Masih menunggu pemiliknya yang baru. Tapi, dengan begini bisa jadi aku malah berubah pikiran. Tidak jadi menjualnya. Masih bagus, sih.

Tawar menawar dalam jual beli itu wajar, semua orang pasti sepakat dengan anggapan seperti itu. Namun, keliatannya tidak semua orang berpand...

Baca selengkapnya »

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJde2bsirDZr2RRbbfCzW2Zcx-SqSso7luDqX1Yo4T1J2JO9hAo9jYd6dty12gl7FBc9KBktbx9d1Dbk20a_ZLVHiVsIX0qlXzICrDZACfibG6EldwibeZuyLG9p9ESrnhRNBhR_bkgYQ/s1600/praktis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJde2bsirDZr2RRbbfCzW2Zcx-SqSso7luDqX1Yo4T1J2JO9hAo9jYd6dty12gl7FBc9KBktbx9d1Dbk20a_ZLVHiVsIX0qlXzICrDZACfibG6EldwibeZuyLG9p9ESrnhRNBhR_bkgYQ/s1600/praktis.jpg" width="200" /></a></div>
Keterbatasan waktu yang dimiliki membuat kebanyakan orang memilih cara alternatif untuk meraih sesuatu yang diinginkan. termasuk dalam hal berbelanja. 
 
Seharian bekerja membuat orang akan merasa terjebak oleh rutinitas yang menyita waktu seharian tersebut. Apalagi jika ruang lingkup kerjanya berada pada satu tempat saja, pasti akan terasa sangat bosan sekali. 
 
Berbeda dengan orang yang ruang lingkup kerjanya luas dan dengan waktu yang fleksibel, itu akan memberikan suasana yang berbeda dan terhindar dari kejenuhan yang justru akan mempengaruhi kualitas kerja. 
 
Baik orang yang mempunyai waktu yang fleksibel maupun tidak dalam kesehariannya, berkeinginan untuk berbelanja. Tidak hanya menunggu waktunya week end tiba, namun adakalanya barang yang dibutuhkan adalah limited edition yang dikhawatirkan jika menunggu beberapa hari sampai week end tiba, barang tersebut keburu sold out. 
 
Maka dari itu, berbelanja online adalah solusinya. Hanya sambil duduk saja, orang sudah bisa memilih barang yang dibutuhkankannya tanpa harus keluar ruangan dan menyita waktu yang lebih banyak. 
 
Terlihat <a href="http://apaygkupunya.blogspot.com/2014/01/praktis-namun-cukup-beresiko.html" target="_blank">Praktis, Namun Cukup Beresiko</a>. Menentukan toko online yang bisa dipercaya bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi untuk mereka yang masih awam dalam berbelanja online, akan rawan menjadi santapan empuk bagi para seller online yang tipu-tipu. 
 
Bagi yang merasa awam dalam berbelanja online, solusinya adalah dengan meminta rekomendasi dari teman sendiri terkait store yang terpercaya dan aman untuk berjual beli. Sangat mudah, praktis, dan menenangkan. 
 
Beda halnya dengan mereka yang sudah berpengalaman dalam berbelanja online, mereka akan sangat selektif dan berhati-hati dalam memilih barang dan penjual yang masih terlihat asing bagi mereka, mereka akan sangat memperhatikan asal-usul toko tersebut. Sehingga mencapai kesimpulan bahwa online store yang baru ditemukan tersebut adalah aman dan terpercaya untuk berbelanja online. Sehingga terhindar dari praktek tipu-tipu. 
 
Dan akan sangat beda lagi ceritanya, jika sebelumnya pernah berbelanja di tempat yang sudah dipercaya dan sudah mempunyai nama besar di mata masyarakat. Maka, tidak akan ada kekhawatiran lagi akan praktek tipu-tipu yang kian hari semakin merajalela.

Keterbatasan waktu yang dimiliki membuat kebanyakan orang memilih cara alternatif untuk meraih sesuatu yang diinginkan. termasuk dalam hal...